Berdasarkan informasi yang diperoleh, untuk mobil dinas operasional fraksi tersebut senilai dengan pengadaan mobil baru ketua komisi tahun 2011 sejenis Grand Livina dengan harga yang dianggarkan senilai Rp200 juta per unit.
Berdasarkan Persetujuan APBD 2012, anggaran bagi para wakil rakyat tersebut mencapai Rp16 miliar. Selain untuk pengadaan mobil dinas baru, angka itu meliputi perjalanan dinas dewan, tunjangan pansus, tunjangan perumahan, dan berbagai tunjangan lainnya.
Kabar tersebut berkembang dalam acara ekspose R-APBD Kota Cilegon 2012 di ruang rapat DPRD Kota Cilegon, Senin (12/12) siang. Dalam acara tersebut, beberapa fraksi “ngotot” agar pengadaan mobil baru untuk fraksi dianggarkan pada APBD Kota Cilegon 2012.
Namun beberapa fraksi yang dikonfirmasi tidak bersedia memberi keterangan. Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Hj. Nurseha membenarkan adanya usulan beberapa fraksi yang menginginkan mobil dinas baru. Namun, dia tidak bersedia berkomentar.
Sikap yang sama juga disampaikan Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Hayati Nufus. “Terkait adanya usulan mobil baru untuk fraksi, kami no coment saja,” ujarnya.
Berbeda halnya dengan Ketua Fraksi Bintang Kebangkitan Nasional (F-BKN) atau fraksi gabungan, H. Syamsuri. Pihaknya merasa tidak enak rasa terhadap para anggota dewan lainnya jika dirinya mendapatkan mobil dinas operasional, yang stausnya pinjam pakai dari Pemkot.
“Makanya kalau Pemkot mau memberi pinjam pakai mobil dinas kepada anggota dewan harus adil, semuanya anggota dewan diberi. Jadi saya bukan setuju atau tidak setuju, hanya berkeinginan pemberian pinjam pakai mobil dinas secara adil,” ujarnya, seraya mengaku tidak enak perasaan jika dirinya mendapat pinjam pakai mobil dinas sementara ada anggota lain yang tidak mendapatkannya. [KB]
