Alun-alun Pan­deglang sering digunakan se­bagai tempat pacaran pasangan re­maja dan para pelajar. Kondisi ini sering dikeluhkan warga karena bisa mencoreng citra Pandeglang se­bagai Kota Santri. hasil pantauan, Senin (12/12), se­pasang pelajar terlihat ber­mesra­a­n di salah satu sudut alun-alun pada saat jam belajar.

Kedua pelajar itu pergi setelah warga mengusirnya. “Saya lihat dari pagi pasangan pelajar itu asyik pacaran, sepertinya dunia milik mereka sehingga tak peduli dengan di sekililingnya,” ungkap Juhdi, pedagang yang biasa berjualan di sekitar Alun-alun Pandeglang.

Menurut Juhdi, dirinya kerap me­lihat pelajar berduaan di sekitar alun-alun. “Kalau tiap hari sih eng­gak, namun tiap minggu pasti ada saja para pelajar berpacaran,” katanya.

Hal yang sama diakui pedagang yang lain yakni Munimah (35). Bah­kan ia pernah melihat se­pa­sang pelajar hendak berhubungan mesum. “Pada saat itu saya melihat di dalam toilet alun-alun, karena kaget saat itu juga mereka kabur dan langsung pergi,” ujarnya.

Ketua Komisi IV DPRD Pandeg­lang Muhammad Yusuf, meminta Sa­tuan Polisi Pamong Praja Pandeglang untuk rutin mengawasi Alun-alun Pandeglang. “Tindakan itu wajib dilakukan un­tuk mencegah hal-hal yang ti­dak diinginkan. Lantaran bisa saja pelajar yang lain, atau warga melakukan hal yang sama karena tidak ada pantauan dari aparat,” pintanya.

Dihubungi via ponsel, Kepala Satpol PP Pandeglang Mustandri mengaku sering melakukan razia di kawasan Alun-alun Pandeglang. Kendati demikian, Mustandri juga meminta agar masyarakat juga turut menjaga dan meng­awasi. “Pengawasan yang paling efektif memang dilakukan masyarakat. Tetapi kami juga selama ini tidak tinggal diam,” jelasnya. [RB]
Powered by Blogger | Theme by simplexdesign