Hari ini (22/11), puluhan ma­ha­siswa dari Pergerakan Maha­siswa Islam Indonesia (PMII) Ca­bang Pandeglang me­ng­gelar aksi tutup mulut di depan Pen­dopo Pemkab Pandeglang. Aksi demonstrasi ini untuk menuntut Bupati Erwan Kurtubi agar segera melakukan reformasi birokrasi sesuai dengan slogan ‘Bebebenah’ (benar, bersih dan amanah) yang kerap dipakai bupati.

Dalam aksi ini mahasiswa tidak melakukan orasi. Aspirasi mereka disampaikan melalui pamflet yang dibagikan kepada warga yang melintas di depan pendopo.

Dalam selebaran yang dibagi­kan, mahasiswa menilai birokrasi belum optimal karena masih adanya pejabat yang tidak me­miliki kemampuan me­mim­pin, dan adanya dugaan pejabat yang menerima setoran proyek.  “Kami sengaja mela­ku­kan aksi tutup mulut karena setiap aksi buka mu­lut tidak pernah digubris. Harapan kami, aksi ini mampu membuka hati bupati dan wakil bupati untuk segera melakukan reformasi birokrasi,” kata Nipal Sutisna, peserta aksi yang ditemui usai aksi tutup mulut.

Dihubungi terpisah, Asda Bidang Administrasi Umum Pem­­kab Pandeglang Dodo Djuanda mem­bantah visi Be­be­nah belum dilaksanakan. Kata dia, bupati dan wakil bupati saat ini sudah mela­ku­kan perubahan di antaranya memudahkan pro­­ses perizinan, membangun jalan dan gedung se­kolah rusak, serta menempatkan pejabat yang me­­miliki kemampuan me­mimpin. (red)
Powered by Blogger | Theme by simplexdesign