Pemerintah Kota Cilegon mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum, bahwa JLS (Jalan Lingkar Selatan) dijadikan akses menuju Jembatan Selat Sunda (JSS), dengan alasannya lebih mudah dan cepat. “Kami menawarkan JLS dijadikan akses JSS karena mudah dijangkau dan aksesnya cepat dan lebih mudah,” kata Wali Kota Cilegon, Tb Iman Ariyadi, usai acara ekspose JLS jadi akses JSS di hadapan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Achmad Hermanto Dardak, di Cilegon, pada Selasa (15/11/2011) malam.

Iman menjelaskan, dengan dijadikan akses ke JSS, JLS yang saat ini masih dalam pekerjaan perbaikan, dipastikan akan bertambah ramai dan akan menumbuhkan perekonomian masyarakat Cilegon yang ada di selatan.
“Tujuan pembangunan dan akses JLS adalah untuk mengembangkan wilayah Selatan di Cilegon. Karena itu, kami berharap JLS ini dapat direspon oleh pemerintah pusat, sebagai akses ke JSS,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya tidak sepakat dengan adanya usulan yang disampaikan oleh Wamen PU, agar JLS dijadikan sebagai jalan tol. “Kalau untuk jalan tol kami tidak setuju, karena kami mengharapkan JLS dapat diakses secara umum,” katanya.
Sementara itu Wamen PU, Achmad Hermanto Dardak mengatakan, keinginan Pemkot Cilegon yang menjadikan JLS sebagai akses JSS akan dipertimbangkan.
“Keinginan Pemkot Cilegon akan dipertimbangkan, dan kami bahas di Jakarta,” ujarnya.
Namun pihaknya, berharap JLS dijadikan jalan tol, agar akses menuju ke JSS lebih cepat. “Kami mengusulkan, memang JLS di Kota Cilegon dijadikan jalan tol,” katanya.
JSS direncanakan memiliki ruang bebas vertikal 85 meter di atas permukaan laut tertinggi agar lebih tinggi dari tinggi udara terbesar serta memperhitungkan efek kenaikan elevasi air laut akibat pemanasan global.
Sementara bebas horizontal jembatan gantung Selat Sunda adalah 2.100 m sehingga memenuhi persyaratan lalu lintas kapal bebas satu arah.
Desain struktur atas jembatan mengacu pada desain jembatan Selat Messina yang memiliki bentang 3.300 m, sedangkan desain stuktur bawahnya mengacu pada desain jembatan Akashi Kaikyo di Jepang yang memiliki bentang 1.991 m.
Direncanakan juga Jembatan Selat Sunda memiliki lebar total 60 m terdiri atas tiga lajur lalu lintas masing-masing arah selebar 3×3,75 m, dua lintasan kereta api selebar 10 m, lajur pemeliharaan masing-masing selebar 5,05 m.(Koran Banten)

Powered by Blogger | Theme by simplexdesign