Seminar yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri Ketua Yayasan Banten Jaya Berkarakter Subai, Rektor Unbaja Yoyo Mulyana, sejumlah tamu undangan, dan mahasiswa Unbaja. Sebagai pembicara pertama, Noersama yang mangaku sebagai mantan pedagang kerupuk mengajak mahasiswa serta seluruh civitas akademika untuk mulai menanamkan jiwa wirausaha yang berbasis karakter.
“Sepuluh tahun saya dibuat bingung dengan jenis usaha yang bakal saya geluti. Baru sepuluh bulan lalu saya menemukannya. Jenis usaha yang saat ini saya geluti sangat menguji kreativitas saya, dan usaha itu saya beri nama Bento Erotis Community. Kata bento memiliki arti lelaki yang sukses dan menyukseskan orang lain, sedangkan erotis berarti enjoy dan romantis. Jadi Bento Erotis Community memiliki makna kumpulan lelaki sukses yang enjoy dan romantis,” kata Noersama.
Sementara itu, Reza Nurhalim yang naik daun melalui usaha kerupuk pedasnya mengungkapkan, “Maichi dibentuk pada 29 Juli 2010. Awalnya saya memasarkan jajanan tradisional keripik melalui teman-teman, namun sekarang melalui perantara media internet seperti Facebook dan Twitter. Alhamdulilah masyarakat sangat merespons,” ujar Reza seraya mengungkapkan, omzet Maichi saat ini mencapai Rp 4 miliar.
Terkait tujuan digelarnya seminar, ketua panitia pelaksana seminar Asdawi mengatakan, diselenggarakannya seminar sehari oleh Unbaja tersebut memicu mahasiswa khususnya Unbaja agar sanggup menghadapi tantangan global yang lebih mengedepankan keahlian dan jiwa kewirausahaan seagai basis kompetensi. “Seminar serupa akan juga kita gelar pada waktu-waktu mendatang agar mahasiswa terpicu untuk menjadi seorang wirausaha yang andal,” kata Asdawi.